https://satria1.my.id/ – Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo sudah tidak mau berekspektasi tinggi usai seri MotoGP Argentina 2025.
Pria asal Prancis itu benar-benar sial pada balapan yang digelar Senin dini hari (17/3/2025) WIB.
Dia sejatinya punya https://www.indorezeki.eu.org/ modal bagus untuk finish di depan.
Bagaimana tidak? Quartararo memulai balapan dari posisi ke-7.
Namun, sesaat setelah https://cybernet12.web.id/ balapan dimulai, dia terlibat kontak dengan Marco Bezzecchi.
Sempat tertinggal bkc88 di belakang, dia berhasil memperbaiki posisinya.
Akhirnya, Quartararo menyelesaikan balapan pada tempat ke-14.
Setelah seri Argentina tersebut, pembalap berjulukan El Diablo ini menunjukkan isyarat kapok.
Dia mengaku takkan berekspektasi tinggi lagi sebab selalu berakhir buruk baginya.
“Setiap kali saya cuan128 login mulai berekspektasi lebih, hal buruk akan terjadi,” ujarnya, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
“Oleh karena itu, saya tak mau terlalu berekspektasi,” imbuh Quartararo.
Soal kontak dengan Bezzecchi, pembalap berusia 25 tahun ini tidak terlalu memikirkannya.
Dia juga tak menyalahkan murid Valentino Rossi tersebut.
Satu hal yang lebih membuatnya kesal adalah perihal pace atau kecepatan.
Quartararo menilai pace yang dia tunjukkan benar-benar buruk.
“Tidak banyak hal yang bisa saya katakan,” tuturnya.
“Kontak dengan Bezz di tikungan pertama murni hanya nasib buruk.”
“Saya melebar dan harus berada di posisi paling buncit.”
“Pace yang kami tunjukkan tidak terlalu baik sepanjang pekan kemarin.”
“Mungkin kami bisa menyelesaikan balapan di posisi yang lebih tinggi.”
“Karena saat memulai balapan seperti itu, Anda mungkin akan mendapatkan posisi lebih baik atau kurang baik.”
“Yang jelas, ini adalah seru yang berat apalagi jika fokusnya terletak pada pace yang kami tunjukkan.”

“Bagi saya pribadi, tidak ada yang positif sama sekali. Saya pikir, itu tidak membantu saya.”
“Mungkin waktu yang kami capai di kualifikasi bisa diterima, pasalnya kami hanya kalah satu setengah sepersekian detik saja dari penghuni baris terdepan.”
“Tetapi, pace yang kami tunjukkan benar-benar bencana.”
“Semoga kami bisa memperbaikinya pada balapan selanjutnya,” tambah Quartararo.